Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika dan Kimia

Pemisahan campuran merupakan proses yang diterapkan dalam Ilmu Kimia. Pemisahan ini bertujuan untuk mengambil zat pengotor guna dipisahkan dari campuran dan mengambil zat-zat bermanfaat dari dalam campuran.

Pada dasarnya, zat-zat penyusun dalam campuran bisa dipisahkan berdasarkan sifat fisik penyusunnya, di antaranya adalah ukuran partikel, wujud, titik didih, titik leleh, kelarutan, sifat magnetik, dan lainnya.

Pengertian dan Jenis-jenis Pemisahan Campuran
campuran merupakan materi yang terdiri dari dua zat atau lebih. Komponen penyusun campuran memiliki beberapa komposisi yang bisa dipisahkan.

Sementara itu pemisahan campuran adalah proses yang dilakukan untuk memisahkan zat penyusun campuran. Pemisahan campuran terbagi menjadi dua jenis, yakni pemisahan berdasarkan sifat fisika dan pemisahan berdasarkan sifat kimia.

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika

1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan adalah teknik pemisahan yang dilakukan dengan alat berpori atau penyaring. Filtrasi akan menghasilkan filtrat atau hasil filtrasi yang biasanya bening dan residu (ampas).
Contoh Penggunaan Metode Filtrasi :
* Penyaringan kopi merupakan metode filtrasi yang sederhana.
* Pembuatan santan kelapa.
* Metode filtrasi ini dipakai juga pada banyak industri ialah sebagai metode awal penanganan limbah.
*Pembuatan wine, anggur serta juga wishky inI juga menggunakan metode filtrasi sebelum pemurnian.

2. Evaporasi

Evaporasi merupakan pemisahan yang didasarkan pada perbedaan zat menguap. Metode ini diterapkan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya adalah padatan dan cairan, di mana padatan larut dalam cairan. Contoh Evaporasi : larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan-lahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap secara perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu dan penguapan air saat siklus hujan

3. Distilasi

Distilasi atau penyulingan dilakukan untuk memisahkan zat-zat penyusun dalam campuran yang berupa larutan. Teknik ini diterapkan berdasarkan perbedaan titik didih. Contoh metode distilasi 1. Penyulingan Minyak · 2. Pembuatan Alkohol · 3. Pemisahan Udara · 4. Pembuatan Parfum

4. Kristalisasi


Kristalisasi adalah pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal. Teknik ini harus diterapkan pada larutan yang kental. Jika tidak, larutan harus dipekatkan. Contoh Proses Kristalisasi: Pembentukan Stalaktit dan Stalagmit; Pemurnian Gula; Pembentukan Salju.

5. Sublimasi


Sublimasi atau penyubliman adalah teknik pemisahan sifat fisika dengan menguapkan zat padat tanpa fase cair terlebih dulu. Contoh Sublimasi adalah Campuran kapur barus dan arang dipanaskan sehingga kapur barus yang dapat menyublin akan menjadi menguap. Setelah itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia

1. Kromotografi




Kromotografi merupakan teknik pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kecepatan perambatan pada pelarut. Contoh dari Kromatografi: 1. Kalau dirumah pernah bocor, cat dinding rumah yang terkena air bocor akan mengalami kromatografi. 2. tinta hitam di kertas, kemudian salah satu ujung kertas kamu celupin ke air, air akan merambat ke partikel-partikel kertas sampai akhirnya menyentuh bagian tinta hitam. nanti, tinta hitamnya akan terbagi jadi warna yg banyak. karena pd dasarnya, tinta hitam itu campuran dr berbagai warna.

2. Ekstraksi

Ekstraksi atau penyaringan adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan zat dalam pelarut. Contoh ekstraksi yang kita buat dalam kehidupan sehari-hari adalah membuat teh. Teh dibuat dengan mencampurkan daun teh dengan pelarut (yaitu air) pada suhu tinggi. Sebagai hasilnya kita dapat mengekstraksi senyawa tannin, theobromine, polyphenol dan kafein, yang memberikan teh warna coklat kemerahan

PENGGOLONGAN MATERI

penggolongan materi secara kimia itu lebih menekankan pada komposisi dan struktur materi, seperti zat tunggal dan campuran. Berdasarkan sifat kimia, materi digolongkan menurut komposisi dan sifat materi.




1. Unsur

Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhan dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Sampai saat ini dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur logam, maupun unsur nonlogam.

Unsur logam seperti besi, misalnya. Tersusun atas atom-atom besi. Sementara unsur nonlogam seperti belerang, tersusun atas atom-atom belerang.

Unsur buatan semisal Eistenium merupakan unsur yang tidak stabil atau bersifat radioaktif. Unsur-unsur yang terdapat di alam ditemukan dalam keadaan bebas atau dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain membentuk suatu materi yang sifatnya berbeda.

Unsur-unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya intan, belerang, emas, dan gas helium.


2. Senyawa

Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi, yang dihasilkan melalu reaksi kimia. Adapun contoh dari senyawa: minyak bumi, karbohidrat, lemak, protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya.

Air tergolong senyawa, sebab dengan cara elektrolisis air dapat terurai menjadi gas hidrogen dan gas oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana daripada air. Antara air, hidrogen dan oksigen, masing-masing memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.

3. Campuran

Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata lain, suatu jenis materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya. Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian halus, sehingga bila diamati tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan komponen-komponen penyusunnya.

Campuran dapat digolongkan ke dalam campuran serbaneka (heterogen) dan campuran serbasama (homogen).

Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak.

Misalnya air teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun kita amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun kekentalannya, sehingga, dari dalam satu gelas tersebut, kta tidak dapat membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi sifat dari masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula warna merah dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.

BESARAN DAN SATUAN

Kita sering mengidentifikasi suatu benda menggunakan kata panjang, pendek, tinggi, rendah, hingga berat dan ringan. Tapi ketika kita ingin membandingkan benda-benda tertentu, kita memerlukan alat ukur untuk mengetahui seberapa tinggi atau seberapa berat suatu benda. Sekarang, kita memiliki alat seperti meteran dan timbangan untuk mengukur besaran dan satuan.

Sebelum kedua alat tersebut ditemukan, biasanya kita menggunakan jengkal, hasta, maupun langkah untuk mengetahui panjang suatu benda. Kita menggolongkan meter atau kilogram sebagai satuan baku, sementara jengkal dan hasta sebagai satuan tak baku.

Tapi, apa sih sebenarnya besaran dan satuan itu? Apa fungsinya dalam kehidupan sehari-hari? Nah, di artikel kali ini kita akan membahasnya bersama-sama.
Definisi Besaran dan Satuan

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta diikuti dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

Contohnya, Pak Agus menjual beras. Beliau mengukurnya menggunakan genggam. Genggam merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur besaran beras, yaitu massa. Berbeda dengan Pak Agus, Bu Hartini juga menjual beras. Bedanya, beliau menggunakan timbangan kilogram. Keduanya mengukur besaran yang sama, yaitu massa beras. Tapi, Pak Agus dan Bu Hartini menggunakan satuan yang berbeda, yaitu genggam dan kilogram.

Dalam fisika, besaran dibagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan turunan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok yang diketahui adalah massa, panjang, waktu, jumlah molekul zat, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu. Besaran dan satuannya bisa kita baca pada tabel di bawah ini.



Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita dapatkan dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai satuan turunan.

Sebagai kombinasi atau turunan dari besaran pokok, tentu ada banyak besaran turunan yang kita dapatkan. Tapi, beberapa contohnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.


Kita akan membahas lagi tentang

PENGUKURAN



Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kita melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kita membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kita gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Contoh Pengukuran

Tabel berikut adalah beberapa contoh pengukuran suatu benda atau kegiatan dalam kehidupan sehari hari yang dapat dijadikan referensi untuk memahami konsep dasar suatu pengukuran.

No.

Pengukuran

Besaran

Nilai

Satuan

1.

Panjang meja 1 meterPanjang

1

meter

2.

Massa beras 1,5 kilogramMassa

21,5

kilogram

3.

Waktu tempuh dari rumah ke sekolah 10 menitWaktu

10

menit

Dari contoh di atas panjang, massa dan waktu disebut besaran, sedangkan untuk satuan meter, kilogram, dan menit disebut satuan baku. Untuk pensil disebut satuan tidak baku. Cobalah cari dan sebutkan berdasarkan apa yang kita temukan di sekitarmu besaran fisika beserta satuan baku dan satuan tidak baku.


Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.

Pengukuran Panjang Dengan Mistar


Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.




Pengukuran Panjang Dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.

Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu :
✓ rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

✓ rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.


Pengukuran Panjang Dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kita alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.



Pengukuran Massa Benda

Pernahkah kita pergi ke pasar? Ketika di pasar kita mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.

Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
✓ Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
✓ Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
✓Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.




Pengukuran Besaran Waktu

Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.